Sesuai dengan fakta penciptaan alam smesta ini, Allah swt tidak menciptakan alam semesta secara sia-sia, semua materi (manusia,hewan,tumbuhan,tanah dll) yang terkandung di dalamnya (baik padat,cair dan gas) mempunyai peran dan manfaat masing-masing. Sebagai contoh konkrit yang perlu kita kaji, yaitu ”jangkrik”,yang sering kita kenal sebagai satwa berdarah dingin ini ternyata tanpa kita sadari mempunyai peranan yang cukup besar dalam memberitahukan informasi terhadap perubahan alam yang tiba-tiba seperti yang kita alami sekarang ini, khususnya dalam perubahan temperatur alam sekitar kita. Lantas apakah sebenarnya mahluk ini?, apa kegunaan dan hubungannya terhadap perubahan alam yang spontan ini?, dan bagaimankah cara kerja mereka dalam memberikan informasi terhadap perubahan alam yang tiba-tiba ini?.
”Hewan berdarah dingin!”, benar, itulah jawabnya jika kita mendapati pertanyaan apakah jangkrik itu?. Jangkrik merupakan satwa berdarah dingin yang mana Allah telah merancang mereka sedemikian rupa sehingga mereka menjalankan fungsi tubuh sesuai dengan pengaruh temperatur lingkungan sekitar, mereka akan berberderik lebih cepat pada temperatur lebih tinggi dibandingkan derik mereka pada saat temperatur lebih rendah. Lantas apakah kegunaan dan hubungannya mereka terhadap perubahan alam yang mendadak ini?, tentu saja jawabnya adalah mereka (melalui deriknya) sebagai penerjemah sekaligus pertanda bahwa temperatur alam sekitar kita sedang mengalami kenaikan yang begitu berarti (baik akibat ulah manusia sendiri maupun faktor lain) sehingga tak ayal lagi kalu akhir-akhir ini kita menderita sindrome kepanasan akibat suhu tentunya.
Kalau begitu, bagaimanakah cara kerja mereka dalam memberikan informasi kepada kita terhadap perubahan alam yang tiba-tiba ini?. Sejauh yang kita ketahui semua satwa berdarah dingin menjalankan fungsi tubuh mereka lebih cepat pada temperatur lebih tinggi, bandingkan saja seberapa cepat semut berlari antara cuaca dingin dan cuaca panas. Jangkrik tidak dikecualikan pula, derik mereka telah dirancang oleh hukum Allah untuk menyesuaikan diri secara langsung dengan temperatur. Untuk memahami pesan yang mereka bawa , kita tinggal memakai rumus untuk menerjemahkannya.
Dalam hal ini faktor kimiawi lebih berperan dari pada faktor biologi. Semua mahluk hidup diatur oleh Allah swt melalui reaksi-reaksi kimia, dan reaksi-reaksi kimia pada umumnya berjalan lebih cepat pada temperatur lebih tinggi. Hal itu karena suatu bahan kimia tidak dapat bereaksi dengan bahan-bahan lain kecuali mereka saling kontak (molekul yang satu bertemu dengan molekul yang lain). Makin tinggi temperatur , makin cepat pula gerak molekuk-molekul dan makin sering mereka saling bertumbukan dan bereaksi. Orang-orang kimia senang menerapkan aturan sederhana bahwa sebuah reaksi kimia menjadi dua kali lebih cepat untuk setiap kenaikan temperatur sepuluh derajat Celciuas. Untungnya Allah menciptakan kita (para mahluk berdarah panas) agar dapat mempertahankan temperatur konstan sehingga irama hidup kita juga konstan.
Ternyata, jangkrik berderik lebih cepat ketika mereka merasa lebih hangat ataupun panas. Cara terbaik untuk mengukur temperatur ala jangkrik ini adalah dengan mendengarkan langsung derik mereka. Hitunglah jumlah deriknya selama 15 detik, kemudian tambahkan dengan angka 40, maka derik mereka akan terbaca dengan angka temperatur dalam derajat Fahrenheit .adapun negeri yang menerapkan sistem matrik (sepertihalnya indonesia), jangkrikpun akan tunduk pada sistem tersebut, yakni menderikkan angka dalam derajat Celcius. Dalam hal ini temperatur dalam derajat Celcius dapat dihitung dengan menjumlahkan derik mereka selama 8 detik kemudian menambahnya dengan angka 5. Disitulah kita dapat menerjemahkan panas yang diinformasikan jangkrik dalam satuan derajat celcius , keunikan ini ada karna Allah lah yang telah merancang, menciptakan dan mengukur sedemikian rupa pada tatanan keseimbangan alam semesta ini,maha besar Allah Tuhan semesta alam.